Rabu, 02 Juni 2010

Penyebaran AIDS di Aceh


Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV . Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.

AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.
Penderita HIV/AIDS biasanya didominasi usia 17-35 tahun.

Khusus untuk Provinsi Aceh, kasus HIV/ AIDS yang ditemukan adalah:
2004 = 1 kasus
2005 = menjadi 2 kasus.
2006 = meningkat jadi 7 kasus
2007 = 9 kasus
2008 = 11 kasus
2009-2010 = bertambah drastis 46 kasus
7 orang tertular HIV dan 39 penderita AIDS. Dari 39 penderita AIDS itu 18 di antaranya sudah meninggal bahkan sebahagian sempat menularkan kepada istri &anaknya.
Dipilah dari jenis kelamin, penderita HIV/AIDS di Aceh saat ini terdiri atas 30 pria, 15 perempuan. Satu di antaranya balita perempuan yang berumur 1,8 tahun. 
28 penderita HIV/AIDS di Aceh tertular akibat hubungan seks,, 17 orang  tertular melalui jarum suntik, dan satu kasus prenatal disebabkan orang tuanya terjangkit HIV. 

Cara pencegahan penularan HIV yang terbaik adalah dengan tidak melakukan perilaku-perilaku seksual berisiko tinggi. Juga menjaga agar jangan sampai cairan tubuh yang telah tercemar HIV masuk ke dalam tubuh kita.


Berikut ini kiat agar terhindar dari penularan virus HIV/AIDS berbahaya itu:
1. Mencegah Penularan Melalui Hubungan Seks, Yakinkan pula pasangan Anda Jangan melakukan hubungna sex bebas berganti-ganti pasangan. Jangan berganti-ganti mitra seks guna meminimalkan kemungkinan terinfeksi HIV lewat pasangan. Jika Anda tidak mengetahui pasti bahwa pasangan Anda terinfeksi HIV atau tidak, sebaiknya memakai kondom yang baik dengan benar ketika berhubungan seks.

2. Mencegah Penularan Lewat. Alat-Alat Yang Tercemar Bila hendak menggunakan alat-alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, pisau cukur dan lain-lainnya), pastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar steril.
Cara mensterilkan alat-alat tersebut dapat dengan mencucinya dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau pun pemutih. Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan keluar. Hal ini dilakukan dua kali. Kemudian, lakukan dengan cara yang sama dengan menggunakan air bersih.
Jangan sekali-kali menggunakan jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain.

3. Mencegah Penularan Lewat Darah Bila Anda hendak menjalani transfusi darah, pastikan darah tersebut telah diskrining dan dinyatakan bebas HIV oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
Ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina & air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui.
Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.


A berarti absent, tidak melakukan seks kalau belum menikah atau bukan dengan pasangan resmi.
B berarti Be faithful, setia pada pasangan resmi sehingga tercipta keluarga sakinah.
C berarti condom, jika menderita HIV/AIDS, maka saat melakukan seks dengan istri sebaiknya gunakan kondom.
D berarti drug, jangan pernah menggunakan obat-obatan terlarang dan zat berbahaya seperti narkotika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar